10 Juli 2018 | Kegiatan Statistik
Aktivitas pariwisata di Indonesia
sudah mulai tumbuh dan berkembang, bahkan mulai menjadi trend dan gaya hidup
tersendiri dalam masyarakat. Sehingga kegiatan pariwisata diharapkan dapat
menjadi sektor andalan yang mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi lain yang
terkait erat. Pemerintah selain gencar menarik minat wisatawan mancanegara
untuk meningkatkan devisa, juga sedang berusaha untuk meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan nusantara (wisnus). Meskipun wisnus tidak mendatangkan
devisa bagi negara, namun tidak bisa dipandang sebelah mata, terutama
kemampuannya dalam menggerakkan perekonomian negara melalui peningkatan
konsumsi rumah tangga. Perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan nusantara mampu
menghidupkan sektor angkutan, perhotelan, industri kreatif, dan lain
sebagainya.
Kegiatan pendataan wisnus dimulai
sejak tahun 1981. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu modul dalam Survei
Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) setiap 3 tahun sekali yang dilaksanakan pada
tahun 1984, 1991, 1994, 1997, 2002, 2003, dan 2008. Angka tahunan yang
digunakan merupakan proyeksi dari data hasil kegiatan tersebut. Mulai tahun
2011, seiring dengan perubahan periodesasi Susenas, pendataan wisnus dilakukan
setiap tiga bulan (triwulanan). Kegiatan ini dicakup dalam Susenas KOR sehingga
data tahunannya diperoleh dari gabungan empat triwulan. Data ini kemudian
digunakan sebagai kerangka sampel dalam kegiatan Survei Profil Wisatawan
Nusantara. Namun sejak triwulan empat tahun 2014, kegiatan pendataan tersebut
berhenti seiring dengan perubahan periode pendataan Susenas. Pada tahun 2015
hingga saat ini, Susenas KOR hanya dilakukan sekali setahun yaitu pada bulan
Maret. Keadaan ini akan sangat berpengaruh jika data perjalanan (wisnus)
diambil dari susenas KOR, terutama data mengenai jumlah perjalanan selama satu
tahun.
Pendataan profil wisnus pada
tahun 2015 tidak menggunakan kerangka sampel dari data Susenas KOR karena
pengolahan datanya belum selesai pada saat kegiatan dilakukan. Mengingat
pentingnya ketersediaan data dan informasi perihal kegiatan perjalanan beserta
semua aspek yang terkait secara rinci, cermat, dan tepat waktu, maka diperlukan
pengumpulan data-data tersebut secara terencana, berkesinambungan dan kontinyu.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi tersebut adalah
melalui kegiatan Survei Wisatawan Nusantara pada tahun 2018 untuk melanjutkan
kegiatan yang serupa di tahun 2017. Survei Wisnus diadakan di 34 provinsi dan
tersebar di 514 kabupaten/kota.
Bertempat di ruang rapat BPS
Kabupaten Sambas, pelatihan petugas Survei Wisatawan Nusantara diikuti oleh 15
peserta yang terdiri dari 12 petugas pencacah dan 3 petugas pengawas. Pelatihan
berlangsung selama 1 hari (10 Juli 2018) mulai pukul 08.00-16.30 WIB. Kegiatan
lapangan dimulai dari tanggal 11-14 Juli 2018, petugas akan melakukan kegiatan
pencacahan secara triwulanan terhadap rumah tangga yang melakukan perjalanan.
Berita Terkait
Pelatihan Survei Penyusunan Disagregasi PMTB 2018
Pelatihan Petugas Survei Khusus Neraca Produksi (SKNP) 2018
Pelatihan Survei Ubinan Tanaman Pangan 2018 BPS Kabupaten Sambas
Pelatihan Pengolahan Susenas Maret 2018
Pelatihan Petugas Survei Angkatan Kerja Nasional Februari 2022
Pelatihan Petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2022
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten SambasJl. Pembangunan
Sambas
Kalimantan BaratTelp (0562) 392817
Faks (0562) 392817
Mailbox : bps6101@bps.go.id
Tentang Kami