Pelatihan Petugas Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan

March 19, 2018 | BPS Activities

Sektor industri manufaktur berperan penting dalam pembangunan nasional dan turut memacu pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2015 yakni sebesar 20,51 persen, industri manufaktur juga mampu memberikan kontribusi tertinggi melalui setoran pajak. Bersumber dari laporan Dirjen Pajak, realisasi penerimaan pajak hingga triwulan ketiga 2017 industri manufaktur menyumbang sekitar 31 persen dari penerimaan negara. Berdasarkan hasil Sensus Ekonomi tahun 2016, IMK menyerap tenaga kerja sebanyak 9,4 juta pekerja (13,3% dari total pekerja). Dari data tersebut menunjukkan bahwa IMK sebagai salah satu solusi perekonomian Indonesia dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.

Mengingat peranan IMK yang cukup penting terhadap perekonomian nasional, dibutuhkan data dan informasi yang akurat terkait dengan perkembangan IMK sebagai dasar pengambilan kebijakan pemerintah di sektor industri pengolahan. Badan Pusat Statistik berusaha memenuhi kebutuhan data pertumbuhan IMK tersebut dengan cara menyelenggarakan Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan. Periode survei IMK triwulan I dilaksanakan pada periode Januari-Maret.

Bertempat di ruang rapat kantor BPS Kabupaten Sambas, sebanyak 16 peserta (12 petugas pencacah dan 4 petugas pengawas) mengikuti pelatihan/briefing Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan. Petugas akan disebar di 10 kecamatan dan 18 blok sensus untuk melakukan pendataan mulai dari listing dan juga pencacahan pada sampel industri terpilih. Kegiatan listing dimulai dari tanggal 20 Maret sampai dengan 28 Maret 2018, sedangkan pencacahan triwulan I akan dilaksanakan tanggal 3-12 April 2018.

Related News